Wednesday, October 30, 2013

Manyadiri , KALIMANTAN TENGAH

Manyadiri atau Nyadiri, adalah suatu model upaya preventif dan kuratif yang sering dilakukan oleh sebagian masyarakat Dayak di Kalimantan Tengah agar keluarganya terhindar dari sial kawe (mara bahaya). Bahkan melalui ritual Nyadiri diyakini dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit yang mengancam kelangsungan kehidupan keluarga.
Menurut sejarahnya, ritual Manyadiri ini semula didapat dari sebuah mimpi seorang yang bernama Antang Pitih dan indang (bahasa Dayak halus untuk 'ibu'). Ia hidup dengan keadaan yang amat miskin. Persoalan kemiskinan inilah yang selalu dikeluhkan oleh Antang Pitih, dia bertanya kepada Ranying Hatala Langit (Tuhan) kenapa kehidupan keluarganya tidak seberuntung keluarga lainnya. Oleh sebab itu Antang Pitih bermohon dan minta pertolongan Ranying Hatala Langit agar diberi suatu talenta yang dapat digunakan memperbaiki kehidupan keluarganya menjadi lebih baik dan terhormat di lingkungan masyarakatnya pada waktu itu.
Segala keluhan dan permohonan Antang Pitih didengar oleh Ranying Hatala Langit. Akhirnya Antang Pitih diberi talenta melalui mimpi, apapun yang dimimpikan Antang Pitih selagi tidur, maka esok harinya akan menjadi kenyataan. Selama 7 tahun, 7 bulan dan 7 hari, selama itulah mimpi Antang Pintih selalu menjadi kenyataan. Bila Antang Pitih bermimpi mendapat ikan yang banyak maka esok harinya ketika Antang Pitih mencari ikan maka ia memperoleh ikan yang banyak. Pokoknya sejak diberi talenta Tamat Mimpi oleh Ranying Hatala Langit, kehidupan Antang Pitih dan indang-nya serba berkecukupan malah berlebihan. Begitu pula proses Manyadiri ini juga didapat dari mimpi Antang Pitih. Hingga sampai sekarang masyarakat Dayak masih mempercayainya

No comments:

Post a Comment